Vamps Addict Café - 2nd Act

Vamps Addict Café
2nd Act: Devil Who Will Kill Her


Author: Galih Vamps Larc
Editor: Riezuka773 タカライ
Genre: Supernatural, Slice of Life, Fantasy, Romance, Comedy, Action
Pairing: Vamps and Admin VAGI
Note: Apabila ada istilah yang kurang dimengerti, silahkan cari di google (^^)v

*

I command you. Put the remote on the table and enjoy the show! (Aku memerintahkanmu. Simpan remote itu di atas meja dan nikmati acaranya!)” Ucap Hyde dalam hati sambil melirik Wahyu dengan tatapan tajam dan bola mata yang berubah menjadi merah. Wahyupun menyimpan remote di atas meja dan menonton acara Kamen Rider di luar keinginan dan kesadarannya. Hyde mulai fokus menonton acara Kamen Rider dengan tenang.
“Katanya ‘garing’ ini malah nonton acaranya sampai abis. Mana nontonnya tanpa ngedipin mata lagi ckckck.. dasar bocah” Ujar Lisa ketus dari balik meja bar.
“Setelah dipikir – pikir acaranya bagus juga, aku berubah pikiran” Kata Wahyu sambil menatap layar tv dengan tatapan kosong matanya.
“Dasar kau ini” umpat Lisa, lalu bertanya kepada Hyde sambil tersenyum centil, “Don’t you agree with me, Hyde-san? (Apakah anda setuju dengan ucapan saya, Hyde-san?)”
Hyde hanya tersenyum penuh arti pada Lisa. Melihat senyuman Hyde, ekspresi Lisa berubah seakan mendapat berkah dari Surga.
“Kyaaa..., you’re so cute whenever I’m seeing your smile. (Anda terlihat begitu menggemaskan kapanpun saya melihat senyuman anda.) (^_^)” Kata Lisa kegirangan sambil menyajikan secangkir bandrek untuk Hyde. Ya setelah hari itu Hyde lebih tertarik dengan minuman yang dirasanya aneh itu dari pada minuman yang selama ini pernah diminumnya.
“Aku tidak setuju kalau acara Kamen Rider itu garing!” Seru Reinkey dari arah pintu dengan mimik serius.
“Satu bocah lagi datang...” gumam Lisa ketus dengan lirikan sinisnya.
“Menurutku acara Kamen Rider itu menarik. Sampai sekarang pun aku masih suka Kamen Rider. Rasa penasaran saat ingin melihat jagoan berubah menjadi Kamen Rider, lalu setelah jagoan itu berubah menjadi Kamen Rider memunculkan rasa decak kagum. Dan saat jagoan mengeluarkan jurus pemungkasnya membuat jantungku berdebar-deb... BHUAKKK?!” Lanjut Reinkey menjelaskan ketertarikannya pada Kamen Rider layaknya penjalasan juri dari TV Champion, namun terpotong karena terkena lemparan benda keras tepat di kepala, yang dilempar oleh Lisa.
“LISA!!! BAGAIMANA KALO AKU NANTI MATI TERKENA LEMPARANMU? SIAPA YANG AKAN MENGELOLA CAFÉ INI??” Teriak Reinkey sambil memegang kepala.
“Kan masih ada aku.” Jawab Lisa enteng.
“Oh iya, benar juga ya...” Tanpa pikir panjang Reinkey begitu saja setuju dengan jawaban Lisa, namun sedetik kemudian ia baru sadar “TIDAK BUKAN BEGITU MAKSUDKU?!”
“Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Zee?” tanya Lisa mengalihkan pembicaraan.
“Setelah aku antar sampai rumahnya, suhu tubuhnya semakin panas dan sempat bikin aku panik. Untung saja Ibunya ada di rumah. Jadi aku serahkan saja pada ibunya untuk merawatnya.” Jawab Reinkey dan ia seakan lupa dengan tragedi pelemparan barusan.
“Padahal dia sudah aku suruh istirahat saja sewaktu lihat dia datang dengan muka yang pucat. Tapi dia tetap memaksa untuk bekerja” Kata Lisa dengan mimik muka khawatir.
“Ya sudah, kalau kalian khawatir nanti malam kita tutup lebih cepat saja. Lalu jenguk Zee bersama-sama.” Ujar Reinkey. Lisa pun menyetujuinya.
“Oeey Wahyu gimana dengan kamu?”tanya Reinkey sambil menepuk pundaknya
“Hah?.. apa? Ada apa Rein?”tanya Wahyu gelagapan, ia seperti baru tersadar dari sesuatu. Hyde melirik Wahyu sambil tersenyum penuh arti padanya.

*

Di tempat lain di waktu yang sama, tepatnya di atap suatu gedung yang berjarak kurang lebih 800 Meter dari Vamps Addict Café, 2 orang dengan peralatan lengkap layaknya pemburu sedang memposisikan senapan laras panjang (sniper rifle).
“Agen Imam, akhirnya kita mendapat tugas juga.” Ujar seorang laki-laki yang sedang memposisikan sniper rifle-nya.
“Kekekek... benar Agen Ismat. Momen ini memang momen yang sudah aku tunggu setelah sekian lama kegiatan latihan kita yang membosankan. Akhirnya kita berdua berada di atap gedung ini..” kata Agen Imam dengan senyum penuh antusias yang sedang duduk dengan memegang teropong ‘Heat Detector’, namun dipotong oleh Agen Ismat.
“Kata-katamu terdengar seperti GAY...” Potong Agen Ismat dengan lirikan mata penuh curiga sembari menjaga jarak dengan Agen Imam.
“BUKAN BEGITU BODOH!!! AKU BELUM SELESAI BICARA!!!” Bentak Agen Imam lalu melanjutkan kata-katanya yang terpotong “...Akhirnya kita berdua berada di atap gedung ini bisa menunggu buruan muncul dan menembaknya dengan peluru Ultra-Violet, tapi aku lebih senang menghadapi buruannya langsung, karena aku memang ahli pertarungan jarak dekat, tidak sepertimu yang ahli pertarungan jarak jauh, seperti pengecut. Khukuku-kekekek.”
“Seperti kau bisa mengalahkanku saja. Sniper Rifle XM2010 klasik buatan Tahun 2010 kesayanganku ini memiliki akurasi tembakan yang tinggi, tentunya dapat dengan mudah memecahkan kepalamu, Agen Imam.” Ujar Agen Ismat memprovokasi.
“khehh.. Cuma ngomong doank!” Agen Imam balas memprovokasi. Mulai terjadi ketegangan di antara kedua agen itu.
“Haaa...Kita lihat saja nanti, untuk saat ini fokus pencarian target, 2 jam lagi merupakan waktu ‘mereka’ (vampire) mencari makan, menurut laporan agen mata-mata, target selalu mencari mangsanya di sekitar distrik 6 yaitu area pertokoan, restoran, dan café.” Tantang Agen Ismat, lalu memposisikan dirinya untuk siap menembak.

2 jam kemudian di Vamps Addict Café, Hyde baru selesai bermain musik, tepuk tangan dari pegawai dan pengunjung café meramaikan suasana. Hyde membalas dengan senyuman. Beberapa pengunjung wanita ada yang jatuh pingsan, ada yang mangap-mangap seperti ikan Koi, ada yang teriak histeris, dan ada juga yang tiba-tiba ayan di tempat karena melihat senyuman Hyde yang memukau (lebay.co.jp XP). Akhirnya Hyde bersiap-siap meninggalkan café tidak lupa pula dengan membawa gitar akustiknya.
Are... Hyde-san matte kudasai” Cegah Reinkey sebelum Hyde pergi “Please bring this snack, it’s one of Indonesian’s Special Snack. We called it EMPING (Ahh.. Hyde-san tunggu sebentar. Silahkan bawa snack ini, ini adalah salah satu Spesial Snack Indonesia. Kami menyebutnya EMPING) ” lanjutnya sambil memberikan 2 bungkus kecil emping pada Hyde.
EM-PING...???” Hyde sedikit sulit mengeja emping. *inged obama (@.@)a*
Yes, EMPING. I’ll be glad if you want try to taste it at home. (Benar, EMPING. Saya akan senang apabila anda ingin mencoba mencicipinya di rumah.) (^_^)” Tambah Reinkey.
Sankyuu.” Kata Hyde dengan senang menerima pemberian Reinkey, dan ia pun berlalu.

Di waktu yang sama Agen Imam berusaha mencari target yang mereka cari.
“Dapat. Target di arah jarum jam 2. Sedang berjalan melewati café. Jangan dulu ditembak, kita cari kesempatan sewaktu dia di area yang sepi. Karena atasan kita tidak ingin masalah ini tersebar luas di masyarakat.” Ujar Agen Imam sembari melihat dengan teropong “Heat Detector”.
“Target telah dikonfirmasi. Menunggu komando untuk menembak.” Ucap Agen Ismat yang juga sembari melihat dengan teleskop “Heat Detector” yang terpasang pada Sniper Rifle yang ia pegang.

*

“Zee demam tinggi, tadi sore dia diantar oleh Owner tempatnya bekerja.” Kata ibunya Zee seraya menyiapkan bubur untuk anaknya ketika suaminya baru pulang dari kantor.
“Begitukah?” ujar suaminya sembari menyimpan tas kantornya, lalu berjalan ke kamar Zee diikuti ibunya yang membawa semangkuk bubur.
Kedua orang tua Zee duduk di samping Zee yang terbaring, dan ayahnya pun berkata seraya menyelimuti Zee. “Lihat, karena kamu yang nggak mengurusnya dengan benar makanya dia jadi begini.”ujar Ayahnya Zee ketus kepada istrinya.
“Lohhh, kok aku yang disalahin, KAMU JUGA YANG PALING SALAH, PURA-PURA SIBUK KERJA LAH, BANYAK TUGAS LAH, SAMPE NGGAK PERNAH MERHATIIN ANAK!!!” Kata Ibunya Zee nggak mau kalah dengan nada meninggi.
“Kok jadi aku, MEMANG KENYATAANNYA AKU LAGI BANYAK KERJAAN. KAMU TUH YANG KERJAANNYA CUMA NGERUMPI..”
“KERJA APAAN?! BULLSHIT!!..*BLA-BLA-BLA*..” dan pertengkaran suami-istri itu berlanjut memanas di kamar Zee.
Zee yang demam tinggi mulai kesal, dan akhirnya berdiri dari tempat tidurnya karena tidak dapat menahan diri lagi, “KALIAN BERDUA SAMA SAJA, NGGAK ADA DIANTARA KALIAN YANG MERHATIIN ZEE!!! KALIAN BERDUA HANYA MEMIKIRKAN DIRI KALIAN SENDIRI, ZEE BENCI KALIAN!!!” Setelah mengucapkan kalimat tersebut kepada kedua orang tuanya, Zee berlari keluar rumah dengan sempoyongan karena lemas. Sekuat tenanga Zee berusaha berlari sampai taman yang letaknya tak jauh dari rumahnya, lalu terjatuh.. Tak lama kemudian muncul sesosok mahluk yang sudah tak asing lagi dimata Zee. Reiz.
“Luapkan semua rasa kesal, marah, benci dan penderitaan yang kau pendam selama ini. LUAPKAN LAH SEMUANYA!!! Dengan begitu kau akan tenang” Seru Reiz dengan senyum lebarnya. Dan Zee berteriak sekencang-kencangnya.
“KYAAAA…”
“Benar begitu, terus luapkanlah semuanya. Salahkan semuanya, salahkan kedua orang tuamu, salahkan dunia yang membuatmu menderita ini, salahkan hidupmu yang menderita dan tak seperti orang lain, SALAHKAN DAN UCAPKAN 1 KALIMAT YANG INGIN AKU DENGAR!!!” Seru Reiz dengan senyumnya yang tambah lebar. Zee pun menghentikan teriakannya.
“Reiz, Zee ingin mati!” pinta Zee dengan tatapan kosong.
“Khukuku.. akan kukabulkan” Ucap Reiz dengan tawanya yang seperti tawa seorang psikopat.
Hantu bernama Reiz itu pun tanpa basa-basi mencekik leher Zee dengan tangan kanannya dan mengangkatnya tinggi. Tawa Reiz pun semakin kencang seakan dia telah berhasil menggapai tujuannya. Namun dari balik bayangan salah satu pohon taman itu, muncul sesosok laki-laki yang memikat seluruh wanita di dunia. Hyde mengawasi mereka dari jauh.


~To Be Continue...~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Template by ardi33's template.
Modified by Ismat and G9_Vamps