Under The Moon ~Reborn Addiction
2nd Story : His Temptation Most Weight
*
Author : Riezuka773 タカライ
Title : Under The Moon ~Reborn Addiction 2nd Story (His Temptation Most Weight)
Genre : Romance, Comedy, Fantasy, Mistery
Pairing : Vamps’s Family, Ayumi Ito, and VAGI’s Admin
Note : K.A.Z’s Story
*
“Selama apartemennya direnovasi, sebulan dari sekarang si cantik Ayu akan tinggal bersama kita” Jelas HYDE, walaupun tanpa diperjelas K.A.Z sudah paham hanya dengan membaca sorot mata jail HYDE tadi. Dan itu hanya membuat keringat dingin yang keluar dari tubuh K.A.Z semakin deras.
“Apa kau sudah gila?!” Umpat K.A.Z pada HYDE dalam hati, namun HYDE malah memperlebar senyum jailnya pada K.A.Z
*
“… seperti para korban lainnya, ditemukan seperti bekas gigitan dileher korban. Dan sampai saat ini polisi belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada para korban tersebut. Sementara itu, dikalangan masyarakat tersebar gossip bahwa pembunuh yang polisi cari selama ini adalah vampire yang konon telah lama tinggal berbaur bersama masyarakat. Baiklah kita tunggu saja apa yang sebenarnya terjadi. Saya Kyra dan Reiz melaporkan dari lokasi kejadian”
CLLIITZS..
“Kisama” umpat lelaki berpakaian lengkap seperti dokter itu setelah mematikan televisinya. “apa saja kerjanya, kenapa sampai bisa kecolongan seperti ini lagi?”
Tok.. tok.. tok.. seseorang mengetuk pintu dari luar. Lelaki tadi berusaha mengontrol emosinya dulu sebelum mempersilahkan orang dibalik pintu itu untuk masuk.
“Huft.. silahkan masuk”ujarnya kemudian
“Selamat pagi Dokter Reinkey, hisashiburi ne (lama tak jumpa)” sapa seorang lelaki dengan jubah hitamnya
“Kau!!” Dokter Reinkey terkejut hingga tanpa sengaja memelototkan kedua bola matanya. “apa yang kau lakukan disini?”
*
Pagi yang cerah di rumah Vamps’s Family. Jam sudah menunjukkan pukul 8 ketika Ayu selesai menyiapkan sarapan pagi. Senyum bahagia terkembang di wajahnya, akhirnya untuk pertama kalinya ia bisa menyiapkan sarapan untuk orang yang dicintainya. Setelah kembali mengecek apakah ada kekurangan di masakannya, muncul Megumi disampingnya yang terbangun karena mencium aroma masakan Ayu.
“Hmm,, sepertinya enak”puji Megu “maaf ya sudah repot – repot masak. Ini yang punya rumah malah baru bangun”
“Hehehe.. daijobu ne (tak apa)”kata Ayu manis “mana yang lain? Apa belum bangun juga?”
“HYDE baru saja tidur, kemarin abis dapat giliran jaga si kecil. Beuh nggak tau kenapa dari kemarin rewel banget. Ah iya, boleh aku minta tolong bangunin K.A.Z?”pinta Megu kemudian.
Dengan perasaan yang bercampur aduk Ayu berjalan menuju kamar K.A.Z yang letaknya berada paling pojok di lantai dua, namun niatnya itu diurungkannya begitu membaca tulisan besar yang terpasang di pintu kamar K.A.Z “Don’t Enter for Someone Who Still Want to Life” (Dilarang Masuk Bagi Siapa Saja Yang Masih Ingin Hidup).
“Dasar kurang kerjaan!!” umpat Ryui dingin dari belakang Ayu tiba – tiba sambil melihat tulisan yang terpampang di depan pintu kamar K.A.Z“ngapain juga pake majang tulisan kayank gitu coba?! Kayak ada yang mau masuk kamar dia aja!” Ayu sedikit terkejut dengan kehadiran gadis kecil itu tiba – tiba.
“Ryui, ohayoo (selamat pagi)”sapa Ayu manis
“Heee.. Obachan (Bibi) kenapa pagi – pagi sudah sampai sini?”
“Hehehe.. mulai kemarin malam sampai bulan depan bibi akan tinggal disini”
“Heee.. hontou ne (benarkah?)” Ayu sedikit menganggukan kepalanya mengiyai “yokatta (akhirnya)..” lanjut Ryui seraya memeluk erat Ayu, Ayu pun membalas pelukan Ryui dengan senang hati lalu melepasnya. “By the way (ngomong – ngomong) bibi mau bangunin paman ya?”Ayu mengangguk pelan “percuma, paman paling susah kalo masalah bangun pagi mah.. oiya boleh Ryui beri saran?” dan Ayu menunggu kalimat selanjutnya dari Ryui penasaran.
“Cukup bisikkan kata ‘Oyahoia’ di telinganya. Dan dijamin dia pasti langsung semangat bangun pagi” Jelas Ryui kemudian diikuti dengan senyum jail penuh artinya.
*
Pada waktu yang sama di sebuah perpustakaan Vagi University. Seorang lelaki paruh baya hampir saja terjatuh ketika ia akan mengambil sebuah buku di rak paling atas. Beruntungnya ada lelaki berusia 17 tahunan yang menolongnya mengambil buku itu untuknya. Lalu lelaki paruh baya itu berterima kasih kepada ABG yang menolongnya tadi, yang menerima terima kasih pun menanggapinya dengan senyum serta tersirat kebanggaan tersendiri dari wajahnya setelah berhasil menolong orang lain.
“Kau masih sama seperti dulu, Ga-chan” ucap seseorang yang lalu menghampiri lelaki yang dipanggil “Ga-chan” tadi setelah lelaki paruh baya itu pergi.
“Shinoda kun, kenapa kau bisa disini? Bukankah..”sapa balik Ga-chan sedikit terkejut
“Panjang ceritanya.. kau ada waktu? Bisa kita bicara sebentar?” ajak Shinoda kemudian yang ditanggapi dengan anggukan kepala dari Ga-chan.
Shinoda mengajaknya kesebuah café langganannya yang letaknya tak jauh dari kampus tempat Ga-chan menempuh pendidikan. Mereka mengambil tempat paling ujung di dekat kolam ikan. Sedetik kemudian sang waitres menghampiri mereka dengan buku menunya. Seperti biasa Shinoda memesan minuman kesukaannya ‘Milkshake’ dan memesankan ‘Capuchino’ hangat untuk teman lamanya.
“Kau masih suka itu bukan?”tanya Shinoda pada Ga-chan sebelum menyuruh pelayan itu pergi, Gachan mengangguk.
“Okey, jadi apa yang ingin kau ceritakan padaku?” Gachan membuka pembicaraan
“Begini… kau masih suka menolong orang bukan?”tanya Shinoda dengan mimik wajah yang berubah serius.
“Hahaha,, tentu saja. Kau ini tanya koq aneh – aneh gitu. Memangnya kenapa? Kau ingin ikut baksos juga?” Gachan mencoba melucu, namun sepertinya gagal. Shinoda tetap dengan tampang seriusnya.
“Sou desu ka (benarkah).. kalau begitu kau jadi patnerku mulai dari sekarang!!”
“Haa?.. patner? Berarti aku harus jadi pembasmi vampire seperti kamu?” tanya Gachan memastikan dengan suaranya yang tak sengaja meninggi hingga membuat hampir semua pengunjung café melihat kearah mereka. “upss, gomenasai (maaf)” katanya meminta maaf, lalu sedikit merendahkan suaranya “apa kau serius?”
“Memangnya kau pikir sekarang aku sedang bercanda? Kalau iya, untuk apa pake jauh – jauh ke Jepang segala kalau cuma buat becandain kamu?!”
“Taa.. ta.. tapi.. tapi.. aku sama sekali nggak mengerti dengan dunia per-vampiran”
“Tenang saja, aku sudah perhitungkan masalah itu. Dengan IQ yang kau miliki aku yakin dalam waktu kurang dari seminggu kau akan berhasil menguasai segala hal tentang ‘mereka’.”
“Apa kau yakin?”
“100% yakin”
*
Kembali pada kisah Dokter Reinkey dengan lelaki berjubah hitam tadi..
“Aw.. aw.. aw.. tenang – tenang, aku kesini bukan untuk mencari masalah” ujarnya santai seraya meletakkan topinya dimeja kerja Dokter Reinkey lalu duduk di kursi pasien di depannya “huft, enak juga ya ruangan ini. Ruangan dokter, aku nggak abis pikir, ‘mahluk dingin’ sepertimu ini bisa menjadi dokter untuk para manusia. Menurutmu apa yang..”
“Cukup!!” potong Dokter Reinkey kemudian “langsung saja katakan apa mau mu, jangan memancing emosiku kalau tak ingin mencari masalah denganku!”
“Hahaha.. kau ini ya, masih tetap ketus kalau bicara denganku. Baiklah, aku akan serius sekarang” katanya kemudian seraya berdiri dari duduknya “kuminta peringatkan anak buahmu itu untuk menjaga diri. Ingatkan dia, dia itu hanya ½ vampire yang kapan saja bisa menjadi korban keganasan ‘sang rembulan’. Kalau dia tak ingin berhadapan dengan ku, jangan sampai dia menjadi pemburu gila seperti para mahluk ½ vampire yang lain. Buih.. menjijikkan”
“Iyo.. ”cegah Dokter Reinkey sesaat sebelum lelaki sengak yang dipanggilnya ‘Iyo’ tadi keluar dari ruangannya, spontan lelaki berjubah itupun menengok kepadanya.
“Ada apa? Mau berterima kasih dengan peringatanku?”
“Topimu ketinggalan” kata Dokter Reinkey seraya melemparkan topi itu pada Iyo.
*
“Oyahoia.. oyahoia..”bisik Ayu pada telinga sebelah kiri K.A.Z lembut. Dan benar saja, sedetik kemudian K.A.Z membuka matanya dengan tiba – tiba, ia terkejut begitu mendengar kalimat yang diucapkan Ayu tadi. Dan ekspresi terkejut K.A.Z berubah seketika ia menyadari wajahnya dan Ayu sekarang sangat dekat, hingga ia bisa merasakan hangat nafas Ayu. Untuk beberapa saat mereka terdiam, wajah mereka tiba – tiba memerah, hingga Ayu tersadar akan posisinya yang dirasa kurang sopan telah memasuki kamar lelaki yang bukan siapa – siapa nya. Terlebih dengan kondisi K.A.Z yang sekarang telanjang dada.
“Huuuft.. panas ya.. apa aku buka saja gordennya”ujar Ayu seraya hendak membuka gorden kamar K.A.Z
“JANGAAAAAN!!” cegah K.A.Z yang terkesan seperti membentak dengan nada tingginya. Ayu yang terkejut dengan respon K.A.Z padanya, langsung tak enak hati. Ia pikir K.A.Z membencinya.
“Gomenasai..”kata Ayu seraya setengah membungkukkan badannya pada K.A.Z sebelum ia keluar dari kamar K.A.Z.
“Eh,,, tunggg.. siaaall..”batin K.A.Z kesal pada dirinya sendiri “ini pasti kerjaan tu bocah usil, DASAR RYUIII…”
~~To Be Continue
“Apa kau sudah gila?!” Umpat K.A.Z pada HYDE dalam hati, namun HYDE malah memperlebar senyum jailnya pada K.A.Z
*
“… seperti para korban lainnya, ditemukan seperti bekas gigitan dileher korban. Dan sampai saat ini polisi belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada para korban tersebut. Sementara itu, dikalangan masyarakat tersebar gossip bahwa pembunuh yang polisi cari selama ini adalah vampire yang konon telah lama tinggal berbaur bersama masyarakat. Baiklah kita tunggu saja apa yang sebenarnya terjadi. Saya Kyra dan Reiz melaporkan dari lokasi kejadian”
CLLIITZS..
“Kisama” umpat lelaki berpakaian lengkap seperti dokter itu setelah mematikan televisinya. “apa saja kerjanya, kenapa sampai bisa kecolongan seperti ini lagi?”
Tok.. tok.. tok.. seseorang mengetuk pintu dari luar. Lelaki tadi berusaha mengontrol emosinya dulu sebelum mempersilahkan orang dibalik pintu itu untuk masuk.
“Huft.. silahkan masuk”ujarnya kemudian
“Selamat pagi Dokter Reinkey, hisashiburi ne (lama tak jumpa)” sapa seorang lelaki dengan jubah hitamnya
“Kau!!” Dokter Reinkey terkejut hingga tanpa sengaja memelototkan kedua bola matanya. “apa yang kau lakukan disini?”
*
Pagi yang cerah di rumah Vamps’s Family. Jam sudah menunjukkan pukul 8 ketika Ayu selesai menyiapkan sarapan pagi. Senyum bahagia terkembang di wajahnya, akhirnya untuk pertama kalinya ia bisa menyiapkan sarapan untuk orang yang dicintainya. Setelah kembali mengecek apakah ada kekurangan di masakannya, muncul Megumi disampingnya yang terbangun karena mencium aroma masakan Ayu.
“Hmm,, sepertinya enak”puji Megu “maaf ya sudah repot – repot masak. Ini yang punya rumah malah baru bangun”
“Hehehe.. daijobu ne (tak apa)”kata Ayu manis “mana yang lain? Apa belum bangun juga?”
“HYDE baru saja tidur, kemarin abis dapat giliran jaga si kecil. Beuh nggak tau kenapa dari kemarin rewel banget. Ah iya, boleh aku minta tolong bangunin K.A.Z?”pinta Megu kemudian.
Dengan perasaan yang bercampur aduk Ayu berjalan menuju kamar K.A.Z yang letaknya berada paling pojok di lantai dua, namun niatnya itu diurungkannya begitu membaca tulisan besar yang terpasang di pintu kamar K.A.Z “Don’t Enter for Someone Who Still Want to Life” (Dilarang Masuk Bagi Siapa Saja Yang Masih Ingin Hidup).
“Dasar kurang kerjaan!!” umpat Ryui dingin dari belakang Ayu tiba – tiba sambil melihat tulisan yang terpampang di depan pintu kamar K.A.Z“ngapain juga pake majang tulisan kayank gitu coba?! Kayak ada yang mau masuk kamar dia aja!” Ayu sedikit terkejut dengan kehadiran gadis kecil itu tiba – tiba.
“Ryui, ohayoo (selamat pagi)”sapa Ayu manis
“Heee.. Obachan (Bibi) kenapa pagi – pagi sudah sampai sini?”
“Hehehe.. mulai kemarin malam sampai bulan depan bibi akan tinggal disini”
“Heee.. hontou ne (benarkah?)” Ayu sedikit menganggukan kepalanya mengiyai “yokatta (akhirnya)..” lanjut Ryui seraya memeluk erat Ayu, Ayu pun membalas pelukan Ryui dengan senang hati lalu melepasnya. “By the way (ngomong – ngomong) bibi mau bangunin paman ya?”Ayu mengangguk pelan “percuma, paman paling susah kalo masalah bangun pagi mah.. oiya boleh Ryui beri saran?” dan Ayu menunggu kalimat selanjutnya dari Ryui penasaran.
“Cukup bisikkan kata ‘Oyahoia’ di telinganya. Dan dijamin dia pasti langsung semangat bangun pagi” Jelas Ryui kemudian diikuti dengan senyum jail penuh artinya.
*
Pada waktu yang sama di sebuah perpustakaan Vagi University. Seorang lelaki paruh baya hampir saja terjatuh ketika ia akan mengambil sebuah buku di rak paling atas. Beruntungnya ada lelaki berusia 17 tahunan yang menolongnya mengambil buku itu untuknya. Lalu lelaki paruh baya itu berterima kasih kepada ABG yang menolongnya tadi, yang menerima terima kasih pun menanggapinya dengan senyum serta tersirat kebanggaan tersendiri dari wajahnya setelah berhasil menolong orang lain.
“Kau masih sama seperti dulu, Ga-chan” ucap seseorang yang lalu menghampiri lelaki yang dipanggil “Ga-chan” tadi setelah lelaki paruh baya itu pergi.
“Shinoda kun, kenapa kau bisa disini? Bukankah..”sapa balik Ga-chan sedikit terkejut
“Panjang ceritanya.. kau ada waktu? Bisa kita bicara sebentar?” ajak Shinoda kemudian yang ditanggapi dengan anggukan kepala dari Ga-chan.
Shinoda mengajaknya kesebuah café langganannya yang letaknya tak jauh dari kampus tempat Ga-chan menempuh pendidikan. Mereka mengambil tempat paling ujung di dekat kolam ikan. Sedetik kemudian sang waitres menghampiri mereka dengan buku menunya. Seperti biasa Shinoda memesan minuman kesukaannya ‘Milkshake’ dan memesankan ‘Capuchino’ hangat untuk teman lamanya.
“Kau masih suka itu bukan?”tanya Shinoda pada Ga-chan sebelum menyuruh pelayan itu pergi, Gachan mengangguk.
“Okey, jadi apa yang ingin kau ceritakan padaku?” Gachan membuka pembicaraan
“Begini… kau masih suka menolong orang bukan?”tanya Shinoda dengan mimik wajah yang berubah serius.
“Hahaha,, tentu saja. Kau ini tanya koq aneh – aneh gitu. Memangnya kenapa? Kau ingin ikut baksos juga?” Gachan mencoba melucu, namun sepertinya gagal. Shinoda tetap dengan tampang seriusnya.
“Sou desu ka (benarkah).. kalau begitu kau jadi patnerku mulai dari sekarang!!”
“Haa?.. patner? Berarti aku harus jadi pembasmi vampire seperti kamu?” tanya Gachan memastikan dengan suaranya yang tak sengaja meninggi hingga membuat hampir semua pengunjung café melihat kearah mereka. “upss, gomenasai (maaf)” katanya meminta maaf, lalu sedikit merendahkan suaranya “apa kau serius?”
“Memangnya kau pikir sekarang aku sedang bercanda? Kalau iya, untuk apa pake jauh – jauh ke Jepang segala kalau cuma buat becandain kamu?!”
“Taa.. ta.. tapi.. tapi.. aku sama sekali nggak mengerti dengan dunia per-vampiran”
“Tenang saja, aku sudah perhitungkan masalah itu. Dengan IQ yang kau miliki aku yakin dalam waktu kurang dari seminggu kau akan berhasil menguasai segala hal tentang ‘mereka’.”
“Apa kau yakin?”
“100% yakin”
*
Kembali pada kisah Dokter Reinkey dengan lelaki berjubah hitam tadi..
“Aw.. aw.. aw.. tenang – tenang, aku kesini bukan untuk mencari masalah” ujarnya santai seraya meletakkan topinya dimeja kerja Dokter Reinkey lalu duduk di kursi pasien di depannya “huft, enak juga ya ruangan ini. Ruangan dokter, aku nggak abis pikir, ‘mahluk dingin’ sepertimu ini bisa menjadi dokter untuk para manusia. Menurutmu apa yang..”
“Cukup!!” potong Dokter Reinkey kemudian “langsung saja katakan apa mau mu, jangan memancing emosiku kalau tak ingin mencari masalah denganku!”
“Hahaha.. kau ini ya, masih tetap ketus kalau bicara denganku. Baiklah, aku akan serius sekarang” katanya kemudian seraya berdiri dari duduknya “kuminta peringatkan anak buahmu itu untuk menjaga diri. Ingatkan dia, dia itu hanya ½ vampire yang kapan saja bisa menjadi korban keganasan ‘sang rembulan’. Kalau dia tak ingin berhadapan dengan ku, jangan sampai dia menjadi pemburu gila seperti para mahluk ½ vampire yang lain. Buih.. menjijikkan”
“Iyo.. ”cegah Dokter Reinkey sesaat sebelum lelaki sengak yang dipanggilnya ‘Iyo’ tadi keluar dari ruangannya, spontan lelaki berjubah itupun menengok kepadanya.
“Ada apa? Mau berterima kasih dengan peringatanku?”
“Topimu ketinggalan” kata Dokter Reinkey seraya melemparkan topi itu pada Iyo.
*
“Oyahoia.. oyahoia..”bisik Ayu pada telinga sebelah kiri K.A.Z lembut. Dan benar saja, sedetik kemudian K.A.Z membuka matanya dengan tiba – tiba, ia terkejut begitu mendengar kalimat yang diucapkan Ayu tadi. Dan ekspresi terkejut K.A.Z berubah seketika ia menyadari wajahnya dan Ayu sekarang sangat dekat, hingga ia bisa merasakan hangat nafas Ayu. Untuk beberapa saat mereka terdiam, wajah mereka tiba – tiba memerah, hingga Ayu tersadar akan posisinya yang dirasa kurang sopan telah memasuki kamar lelaki yang bukan siapa – siapa nya. Terlebih dengan kondisi K.A.Z yang sekarang telanjang dada.
“Huuuft.. panas ya.. apa aku buka saja gordennya”ujar Ayu seraya hendak membuka gorden kamar K.A.Z
“JANGAAAAAN!!” cegah K.A.Z yang terkesan seperti membentak dengan nada tingginya. Ayu yang terkejut dengan respon K.A.Z padanya, langsung tak enak hati. Ia pikir K.A.Z membencinya.
“Gomenasai..”kata Ayu seraya setengah membungkukkan badannya pada K.A.Z sebelum ia keluar dari kamar K.A.Z.
“Eh,,, tunggg.. siaaall..”batin K.A.Z kesal pada dirinya sendiri “ini pasti kerjaan tu bocah usil, DASAR RYUIII…”
~~To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar