Tomodachi - Chapter II

Tomodachi
Chapter II: Man Who Hates Me


Author: Khairina Rizky
Editor by: Riezuka773 タカライ
Title: Tomodachi Chapter I (Nightmare)
Genre: Mistery, Fantasy, Comedy, Action
Pairing: Vamps and VAGI’s Member
Note: Only on imagination of VAGI

*

“Hychan”panggil sebuah suara yang sepertinya kukenal
“Dare ka?”tanyaku dalam hati sambil menyeka keringatku dengan tangan, Aku mencari asal suara tadi.
“Hychan,, hoi Hideto Takimura”suara itu semakin keras dan begitu nyata “cepat bangun bodoh!!”
“Lisa”ujarku terkejut ketika kubuka mata dan mendapatinya didepanku, “thanks god ternyata tadi hanya mimpi”kataku dalam hati seraya menyeka keringatku “mimpi aneh untuk ke sekian kalinya”.
“Nightnare?”tanya Lisa padaku
“Iie”jawabku, dan tentu saja itu bohong. Tak semua orang harus tahu kebenaran bukan?! “dan kenapa Kau berada dalam tendaku?”
“Hanya membangunkanmu”jawabnya ketus seperti biasa “yang lainnya sudah menunggu disana, Kau tak ingin dihukum hanya karena terlambat bangun bukan?!”tambahnya sebelum tersenyum sinis lalu pergi meninggalkanku.
“Cewek aneh”

*

Membuat sebuah tim untuk mengerjakan penelitian memang tak aneh bagiku, tapi kalau harus mengarjakan proyek itu dengan cowok - cowok aneh yang menyebut mereka sebagai “Hyhate”(Hyde Hater), itulah yang menjadi beban dan keanehan bagiku. Kenapa juga mereka membuat organisasi kurang kerjaan seperti itu? Buang – buang waktu! Mending Aku segera menyelesaikan tugas ini dari pada harus berlama – lama kerja kelompok dengan mereka.
“Tumben hari ini Deady nggak nempel padaku”gumamku sambil celingukan mencari keberadaannya, biasanya selalu muncul tiba – tiba kenapa kali ini dia tak kelihatan dari pagi.
“Ah mungkin dia sedang sibuk dengan tugas kelompoknya”
“Hoy, hyde kau cari jamurnya sebelah sana!”seru cowok yang kukenal bernama Lugas itu padaku. Lugas adalah ketua kelompokku yang sepertinya juga ketua organisasi aneh itu “Hyhate”.
“Kau mengertikan apa yang kukatakan tadi? Cari sebelah sana!”tunjuknya pada pohon besar di utara ku dengan angkuhnya.
“Haii”jawabku seraya segera menuju ketempat yang di tunjukknya tadi. “orang itu benar – benar menyebalkan”gumamku kesal. Beberapa anak buah yang berdiri dibelakangnya tertawa penuh arti padaku.
“Apa ini jamurnya?”tanyaku dalam hati lalu berjongkok untuk mengambil jamur yang tertanam manis diantara akar pohon besar itu. Dan semua berubah gelap…

Tempat yang sama, kali ini Aku berada di tempat yang sama. Ruang gelap yang dingin, dengan suara – suara yang aneh dan perasaan yang aneh pula. Sekuat tenaga kucoba untuk berlari dari tempat ini, tapi rasanya kakiku seperti terpaku dalam di tempat ini. Tidak, mereka, siluet – siluet itu tak boleh mendekat, Aku harus segera pergi dari sini! Namun sayang beberapa dari siluet – siluet itu berhasil melempariku dengan batu dan langsung tepat mengenai keningku. Tunggu, bukankah ini mimpi? Kalau ini mimpi seperti biasanya, lalu kenapa Aku bisa merasakan sakit pada kepalaku? Apa ini nyata?

Deady? Dimana kau? Kenapa Kau tak ada? Bukankah biasanya Kau selalu menempel erat padaku? Bukankah Kau selalu ada untukku ketika Aku dalam kesulitan, tak peduli sikapku padamu bagaimana, Kau selalu baik padaku. Lalu dimana Kau disaat kubutuhkan sekarang?.. tunggu, tunggu, kenapa tiba – tiba orang itu yang kufikirkan? Kenapa Aku begitu mengharapkan keberadaannya disisiku? Dan kenapa tiba – tiba air mataku menetes? Bukannya Aku tak pernah bisa menangis untuk hal kecil seperti ini? Apa lagi untuk ukuran seseorang yang baru beberapa hari kukenal.
“Hychan”sebuah suara memanggilku dengan lembut tapi seperti tak bertenaga, suara yang kukenal, tapi siapa?.
“Deady!”seruku begitu mendapatinya tiba – tiba muncul dihadapanku dengan seragam sekolah yang seperti kukenal, tunggu bukankah itu seragam sekolah lamaku? Kenapa dia bisa mengenakan seragam itu?
“Hychan”panggilnya padaku dengan senyum khasnya, tapi kali ini kelihatan tak begitu bertenaga. Dan kulihat wajahnya begitu pucat.
“Daijobu desu ka?”tanyaku khawatir, “apa Kau sakit?” Ia hanya menggelengkan kepalanya.
“Aku baik – baik saja”jawabnya meyakinkanku “Aku harap Kau juga bahagia di duniamu”
“Duniaku?”ulangku tak mengerti
“Kau tak salah Hychan, Kau adalah teman terbaik yang pernah kumiliki. Aku senang bisa bersamamu selama ini”
“Apa yang Kau katakan Aku tak mengerti”
“Pergilah kearah cahaya itu, disana Kau akan menemukan jawabannya. Tutup matamu dengarkanlah dan Kau akan mengerti”

*

Aaaarrrhht.. kepalaku sakit, begitu sakit seperti mau pecah! Kucoba gerakkan tangan kananku, tapi yang ada rasa sakit itu tiba – tiba menjalar keseluruh tubuhku. Sakit!! Dan bau ini, Aku tidak suka bau ini, begitu menusuk dan sanggup membuatku mual. Dan rasa tak enak itu semakin menjadi – jadi ketika kubuka mata ini.
“Dia sadar!”seru sebuah suara, Aneki? Apa itu suara kak Eve?
“Kakak”ujarku lemas ketika kulihat kak Karin memegang erat tangan kiriku “dimana ini?”
“Kau di Rumah Sakit sekarang”jawabnya
“Ojisan”teriaknya“Hychan sadar” tak lama paman Kirishima yang seharusnya berada di Jepang datang kehadapanku.
“Biar paman panggilkan dokter”katanya lalu berlari keluar kamar ini.
“Dimana Deady?”
“Deady?”ulang kak Karin kaget“Kau mengingatnya?”
“Tentu saja”jawabku kemudian“bukankah dia yang menyelamatkanku waktu kereta akan menabrakku tadi?! aaaargght..”erangku menahan sakit sambil berusaha duduk dari tidurku seraya memegangi kepalaku yang entah sejak kapan di balut perban begini tebalnya, dan amat sakit tentunya.
“Kau tidur saja”tiba – tiba sebuah suara datang dan langsung menuntunku untuk berbaring kembali “Deady tak kan senang melihatmu seperti ini”
“Lisa, Kau”seruku terkejut “kenapa kau bisa berada disini?”

~To Be Continue...~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Template by ardi33's template.
Modified by Ismat and G9_Vamps